RSS

Prestasi Anak Muda Indonesia

Kalangan pelajar dan mahasiswa Indonesia kini satu per satu mampu menorehkan prestasi di tingkat global. Mereka turut menduniakan Indonesia lewat karya fenomenal yang mereka ciptakan.

Se jumlah pelajar dalam negeri telah beberapa kali memenangkan ajang kompetisi di tingkat internasional. Di antara mereka ada yang sukses di bidang ilmu pengetahuan eksakta, tapi tidak sedikit di antara mereka yang berhasil menorehkan tinta emas dengan menjuarai perlombaan di bidang teknologi informasi. Mereka sukses menyingkirkan puluhan, bahkan ratusan peserta dari negara lain seperti Amerika Serikat (AS), Jepang, juga China.

Firman Azhari misalnya, mahasiswa Sekolah Tinggi Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) ini keluar sebagai pemenang dalam International Student Conference Cyber Security for the Next Generation yang diadakan di Universitas Royal Holloway, London, (25-27/6). Lewat karya penelitiannya bertajuk “Analisis Sistem Pembayaran dan Identitas Elektronik Berbasis Near Field Communication (NFC)”, Firman sukses menggeser 14 finalis dari berbagai negara seperti Jerman, Rusia, dan AS.

Para finalis juga berasal dari kampuskampus favorit di negaranya seperti New York University (NYU), Munich University, dan Columbia University. Teknologi yang diciptakan Firman ini perangkat lunak yang bisa mendeteksi aman dan tidaknya kartu pembayaran berbasis NFC. Alat ini sekaligus memudahkan pemilik kartu karena hanya cukup mendekatkannya ke mesin pembaca data (reader) sejarak 2-3 sentimeter, lalu proses transaksi selesai. Praktis, pencapaian Firman ini turut melambungkan nama Indonesia di kancah dunia.

Sementara prestasi yang tak kalah bedanya juga ditorehkan dua siswa SMA Negeri 3 Semarang yaitu Muhammad Muhlas Abror, 15, dan Fadhil Imam Kurnia, 14. Melalui karya jeniusnya yang dinamakan Faster System, keduanya sukses menyabet emas di ajang Infomatrix di Rumania pada pertengahan Mei lalu. Para juri menyebut inovasi mereka sebagai gambaran supermarket pada masa depan.

Berkat penggunaan teknologi Radio Frequency Identification (RFID), Faster System dapat memproses barang belanjaan dengan cepat meski jumlahnya banyak. Alat ini tentu saja memberi kabar gembira bagi kalangan konsumen yang biasa berbelanja di supermarket. Mereka tidakperlulagi mengantrepanjanguntuk menghitung barang belanjaannya.

Kepala Biro Kerja Sama dan Pemasyarakatan Iptek Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bogie Soedjatmiko Eko Tjahjono mengatakan, kini ada banyak kalangan pelajar maupun mahasiswa yang kreatif dengan membuat karya nyata. Ide dan gagasan mereka belum pernah terpikirkan sebelumnya, tapi berkontribusi bagi kebutuhan masyarakat pada masa depan. “Mereka mampu menghadirkan gagasan otentik dan dapat diwujudkan dalam bentuk produk nantinya. Sayangnya, kebanyakan karya yang sudah mereka gagas menumpuk tanpa realisasi yang pasti,’’ kata Bogie.

Menurut dia, ini karena perhatian dari pemerintah masih minim. Padahal potensi yang begitu besar di kalangan pelajar mampu memajukan dunia pendidikan di dalam negeri. “Secara riil sudah banyak anak-anak kita yang kreatif dan inovatif dalam berkarya. Kiprah mereka juga kerap juara di kompetisi dunia,” ungkap Bogie. Sayangnya, potensi-potensi itu hanya menjadi kerangka teori yang menumpuk dan tidak tahu kapan pastinya akan direalisasikan.

Sementara di LIPI, potensi anak muda yang begitu besar itu dalam beberapa tahun ini diakomodasi dalam National Young Inventors Awards (NYIA). Ini bertujuan tidak lain untuk mengembangkan keterampilan mereka. nafi’ muthohirin


 sumber : http://koran-sindo.com/node/316109

0 komentar:

Posting Komentar